Sabtu, 05 Oktober 2013

sahabat gembeler's

 
Tadinya gembel itu cuma nama panggilan gue. Pas waktu sanlat (pesantren kilat) gue lagi sakit ya pokoknya gue ga berdaya lah yaudah gue tiduran aja diperpus eh ada 2 cowok yang belum begitu deket namanya amat sama ipin dia manggil gue gembel dan gue di ledek2 gitu deh. Eh gue juga gatau deh kenapa egi, eka, idris jadi ikut2an (pengen bgt diajak). Dan kita bikin group di fb dan gembel (ditmbh jd gembelrs) jadi nama genk. Ayo kenalan dulu dong sama anggotanya:

*Ahmad Khaerudinsyah
*Apri Windayana
*Deswita Maharani
*Egi Pradipta
*Eka Prabu
*Idris Fauzi
*Muhammad Arifin
*Rina Priva Lova
*Salsa Galih Mentari

gue kenalin satu2 ya..
Achmad Radovic Milano*Ahmad  : orangnya baik, paling dewasa dari kita semua (walaupun yg paling tua idris), suka nasehatin kita, temen curhat yg baik, asik dan suka nyebelin. suka bikin keadaan yang hening jadi rame. kadang jadi kompor juga. Dia kadang ke bapak an (wkwk) makanya dipanggil direktur.





Photo*Apri      : cewek kocak rada2 gila, asik, suka dijadiin bahan ceng2an (haha), ga gampang marah, tapi kalo marah semua orang kena semprot (serem deh), tapi baik dan enak diajak ngomong.kadang suka labil. kalo gila bisa sampe seharian dan begitu juga kalo lagi badmod. kadang kalo lagi rajin banget semuanya dilakuan tapi kalo lagi males. ya you know lah :P



*wita      : cewek kocak, kadang bikin penasaran, sumber contekan gembelrs (paling pinter), baik, asik, sering ngeledek orang, kalo lg serius bljr ga mau diganggu, orangnya kadang gak jelas.suka di cengin gara-gara kalo denger lagu islam die ngikutin lirikya hahahaha.





Pradipta Egi*egi        : doyan makan (hehe piss), baik, asik, kocak, kadang sok baku cara ngmgnya (wkwk), kalo lg cerita serius mukanye (haha)







Eka Seheza*eka       : cowok nyebelin, kalo ketawa kaya org batuk, baik, asik, setiap kata-kata aru yang dilontarkan orang yang watu ini pasti langsung ngetrend misalnya jamet, walu-walu dan lain-lain, bawel (tp klo didpn org sok cuek), sok pinter, sok iye, dan sok imah.



Idris Fauzi*idris      : cowok rempong, sok gaul, maen hape mulu,kocak, asik, baik, pinter nyontek, maen game mulu, kalo diceng2in mukanye kocak, paling rakus kao sama makanan, cocok untuk diajak gila-gilaan.






*ipin       : cowok yg masuk sekolah selang seling, sekalinya masuk ngeledekin orang, pinter ngelawak, asik, kocak, suka ngetawain orang, kadang dewasa banget, suka ceramah juga. (maklum anak majelis)





*rina       : cewek bawel yang kalo ngomong nyeroscos terus (wkwk piss), sering ceng2in orang, rempong, lumayan pinter, baik, asik, kocak, kadang nyebelin, orangnya suka gak jelas, mod nya gampang banget berubah, dan kalo udah ngomong bisa jadi rame gak karuan.







*salsa     : cewek rame, lucu bin kocak. yang kalo ketawa gak pernah ada abisnya. baik, asik, gokil, gila, heboh, iseng juga terus orangnya labil banget. kalo sensitiv bisa sampe nangis dan kalo lagi gila bisa sampe seharian.trus kalo lagi pilek kaya orang abis putus sama pacar. mukanya galau banget deh.



          GEMBELRS, kira-kira udah cukup lama lah genk ini dibentuk, yaaaaa pasti banyak lah suka duka yang kita alamin bareng. Kita sama-sama kocak, rame, dan rempong jadi kalo di satuin ya pasti cocok kan? (haha sok iye). genk ini bisa di bilang rame mulu dan ga bisa diem di kelas (wkwkw) makanya sering diomelin temen2 hehe..
Gue juga bingung kenapa gue bisa ketemu dan bertemen sama anak-anak jamet itu (loh? wk piss). mungkin emang TUHAN sudah menakdirkan kita untuk berteman (dramatis *muka serius*). tapi gue sangat-sangat bersyukur walau pun mereka jamet, rempong, ribet, repsol, jamsot dan jamsoy tapi mereka selalu ada waktu buat jalan bareng (asikk).




tapi seiring berjalannya waktu, persahabatan kita gak berjalan semulus aspal jalan tol lagi, persahabatan kita banya dapat ujian di tahun kedua saat naik ke kelas 11. ketika kita duduk misah sama the boys (amat, eka, ipin, egi) tapi idris enggak, karna idris milih buat duduk sama kita-kita yg ladies.
banyak banget yang kita lewati selama 2 tahun belakangan. kita juga sempet berantem karna mereka bilang kita satu sama lain saling berubah. lalu semenjak naik kelas 12 kita jadi sering sama2 lagi :))
buat kami, perbedaan itu penting agar membuat persahabatn lebih indah dan berwarna. tapi yang lebih penting lagi adalah rasa saling percaya dan saling memahami satu sama lain biar persahabatan kita tetap abadi selamanya :')



Kamis, 29 Agustus 2013

Seandainya Aku Hidup di Era Penjajahan



            Penjajah? Siapa yang tidak kenal dengan kata ini? Penjajah itu bisa dibilang suatu kelompok orang asing yang datang ke negeri kita dengan maksud untuk merampas dan menguasai sesuatu. β€œMenguasai” itu bisa diartikan menjadi banyak hal. Bisa menguasai suatu wilayah, menguasai hasil bumi nya, atau dapat juga menguasai hak dari setiap penduduknya. Indonesia pernah mengalami masa penjajahan dalam kurun waktu yang sangat lama.
Beberapa Negara yang terkenal pernah menjajah Indonesia diantaranya Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, dan Jepang. Dari kelima Negara tersebut, yang terkenal akan masa penjajahannya adalah Belanda dan Jepang. Kedua negara ini juga termasuk negara penjajah yang mempunyai sistem jajahan yang cukup kejam. Pernahkah kita merenung sejenak, bagaimana jika kita hidup di era penjajahan? Bagaimana jika kita yang mengalami ini semua? Sanggupkah kita bertahan untuk tetap membela Negara kita Indonesia?
            Banyak sekali rakyat Indonesia yang nyawanya tidak terselamatkan karena tidak mendapatkan perlakuan yang layak. Kita dijadikan β€˜budak’ tanpa upah, tanpa makan, dan tanpa berhenti untuk bekerja. Rakyat Indonesia dipaksa untuk bekerja guna memenuhi segala kebutuhan penjajah dari segi apapun. Kita harus tunduk dan patuh akan semua peraturan yang diberikan penjajah. Jika tidak, nyawa bisa dalam sekejap melayang begitu saja saat kita menentang sedikit saja perintah dari sang penjajah.
Hukuman yang mereka terapkan juga cukup sadis. Hukuman tersebut bertujuan untuk membuat orang-orang Indonesia tunduk kepada mereka. Hampir semua jenis hukuman yang mereka berikan selalu berakhir dengan hukuman mati. Ada banyak jenis hukuman yang mereka lakukan jika ada yang melanggar perintah. Mulai dari ditembak mati secara langsung, dihukum gantung, hukum pancung / penggal kepala, ada juga yang disiksa sampai mati dan hukuman penjara.
            Sekalipun menjalani hukuman penjara, bukan berarti kita terbebas dari kematian yang sadis. Tidak seperti kehidupan di penjara pada saat kini, yang masih bisa diperlakukan selayaknya manusia walaupun telah dipenjara. Namun pada zaman penjajahan dulu, jika diberi hukuman penjara, kita akan melewati siksaan yang lebih tidak manusiawi jika dibandingkan dengan hukuman yang lain. Kita akan dimasukan ke dalam sel tahanan yang sempit dan sangat lembab. Untuk ukuran setiap sel tersebut tidaklah besar, kira-kira hanya cukup untuk menampung 5-6 orang dan itupun sudah sangat maksimal. Tapi untuk kenyataannya, di dalam sel tersebut memuat hampir sekitar 15-20 orang yang disatukan di satu tempat.
Belum lagi tempat yang kumuh dan lembab serta kedap udara. Di dalam sel kaki para tahanan diberi rantai dengan batu besar di kakinya. Kita pun tidak bisa berdiri dengan tegak dan hanya bisa duduk atau membungkuk. Keadaan ini sangatlah tidak etis dan manusiawi. Mereka yang tidak sanggup menerima keadaan perlahan-lahan akan menemui kematiannya karena tidak adanya pertolongan sama sekali untuk mereka. Banyak tahanan yang mati dalam sel tersebut dengan berbagai sebab. Ada yang terkena penyakit, kelaparan, atau bunuh diri karena merasa depresi menghadapi hukumannya. Sangat memprihatinkan jika kita bayangkan lebih jauh lagi.
Pada masa penjajahan, perkembangan rakyat Indonesia dari segi pendidikan sangatlah terbelakang. Rakyat Indonesia dilarang keras untuk bersekolah. Bangsa Belanda lah yang pada saat itu memberikan peraturan tersebut. Hanya orang Belanda asli dan orang-orang kalangan ke atas lah yang boleh bersekolah pada waktu itu. Pendidikan Indonesia menjadi sangat terbelakang dan semakin tidak berkembang. Itulah tujuan Belanda, yaitu agar orang Indonesia tidak bisa memerdekakan diri dari Belanda dan tetap menjadi negara terjajah.
Seiring berjalannya waktu, para pahlawan-pahlawan kita mulai muncul satu persatu dengan tekad kuat dan semangatnya untuk membuat Indonesia bangkit dan merdeka. Banyak juga pejuang kita yang sudah gugur karena turut mengorbankan jiwa raganya demi merdekanya Indonesia. Sudah seharusnya kita bersyukur dengan apa yang kita dapat sekarang ini. Kita tidak harus merasakan zaman penjajahan seperti para pahlawan-pahlawan kita.
Hidup pada zaman penjajahan itu tidak seperti enaknya kehidupan sekarang. Pada zaman penjajahan semuanya serba sulit, serba terbatas, tidak ada sarana dan prasarana yang mendukung seperti sekarang ini. Jangankan untuk bisa hidup enak dan bebas seperti sekarang ini. Pada zaman penjajahan dulu kita tidak bisa merasakan apa itu arti sebuah kebebasan. Bebas yang sesungguhnya. Bebas untuk berbuat. Bebas untuk bicara. Dan bebas untuk mengeluarkan pendapat. Itu semua tidak bisa kita dapatkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Sekarang, di 68 tahun Indonesia merdeka, kita tidak harus melakukan perjuangan seperti para pahlawan kita dulu. Kita tidak harus mengorbankan jiwa raga demi Indonesia. Kita juga tidak harus berperang mati-matian demi mengusir penjajah.
 Yang harus kita lakukan kini adalah membangun Indonesia menjadi pribadi bangsa yang lebih baik, berbudi luhur dan tetap menerapkan Pancasila sebagai sebuah satu kesatuan yang tidak bisa dilepaskan dari bangsa Indonesia. Cerminan dari bangsa kita. Bangsa Indonesia! Merdeka!

~Dirgahayu Indonesia ke 68!!! Merdeka!~