Kamis, 29 Agustus 2013

Seandainya Aku Hidup di Era Penjajahan



            Penjajah? Siapa yang tidak kenal dengan kata ini? Penjajah itu bisa dibilang suatu kelompok orang asing yang datang ke negeri kita dengan maksud untuk merampas dan menguasai sesuatu. β€œMenguasai” itu bisa diartikan menjadi banyak hal. Bisa menguasai suatu wilayah, menguasai hasil bumi nya, atau dapat juga menguasai hak dari setiap penduduknya. Indonesia pernah mengalami masa penjajahan dalam kurun waktu yang sangat lama.
Beberapa Negara yang terkenal pernah menjajah Indonesia diantaranya Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda, dan Jepang. Dari kelima Negara tersebut, yang terkenal akan masa penjajahannya adalah Belanda dan Jepang. Kedua negara ini juga termasuk negara penjajah yang mempunyai sistem jajahan yang cukup kejam. Pernahkah kita merenung sejenak, bagaimana jika kita hidup di era penjajahan? Bagaimana jika kita yang mengalami ini semua? Sanggupkah kita bertahan untuk tetap membela Negara kita Indonesia?
            Banyak sekali rakyat Indonesia yang nyawanya tidak terselamatkan karena tidak mendapatkan perlakuan yang layak. Kita dijadikan β€˜budak’ tanpa upah, tanpa makan, dan tanpa berhenti untuk bekerja. Rakyat Indonesia dipaksa untuk bekerja guna memenuhi segala kebutuhan penjajah dari segi apapun. Kita harus tunduk dan patuh akan semua peraturan yang diberikan penjajah. Jika tidak, nyawa bisa dalam sekejap melayang begitu saja saat kita menentang sedikit saja perintah dari sang penjajah.
Hukuman yang mereka terapkan juga cukup sadis. Hukuman tersebut bertujuan untuk membuat orang-orang Indonesia tunduk kepada mereka. Hampir semua jenis hukuman yang mereka berikan selalu berakhir dengan hukuman mati. Ada banyak jenis hukuman yang mereka lakukan jika ada yang melanggar perintah. Mulai dari ditembak mati secara langsung, dihukum gantung, hukum pancung / penggal kepala, ada juga yang disiksa sampai mati dan hukuman penjara.
            Sekalipun menjalani hukuman penjara, bukan berarti kita terbebas dari kematian yang sadis. Tidak seperti kehidupan di penjara pada saat kini, yang masih bisa diperlakukan selayaknya manusia walaupun telah dipenjara. Namun pada zaman penjajahan dulu, jika diberi hukuman penjara, kita akan melewati siksaan yang lebih tidak manusiawi jika dibandingkan dengan hukuman yang lain. Kita akan dimasukan ke dalam sel tahanan yang sempit dan sangat lembab. Untuk ukuran setiap sel tersebut tidaklah besar, kira-kira hanya cukup untuk menampung 5-6 orang dan itupun sudah sangat maksimal. Tapi untuk kenyataannya, di dalam sel tersebut memuat hampir sekitar 15-20 orang yang disatukan di satu tempat.
Belum lagi tempat yang kumuh dan lembab serta kedap udara. Di dalam sel kaki para tahanan diberi rantai dengan batu besar di kakinya. Kita pun tidak bisa berdiri dengan tegak dan hanya bisa duduk atau membungkuk. Keadaan ini sangatlah tidak etis dan manusiawi. Mereka yang tidak sanggup menerima keadaan perlahan-lahan akan menemui kematiannya karena tidak adanya pertolongan sama sekali untuk mereka. Banyak tahanan yang mati dalam sel tersebut dengan berbagai sebab. Ada yang terkena penyakit, kelaparan, atau bunuh diri karena merasa depresi menghadapi hukumannya. Sangat memprihatinkan jika kita bayangkan lebih jauh lagi.
Pada masa penjajahan, perkembangan rakyat Indonesia dari segi pendidikan sangatlah terbelakang. Rakyat Indonesia dilarang keras untuk bersekolah. Bangsa Belanda lah yang pada saat itu memberikan peraturan tersebut. Hanya orang Belanda asli dan orang-orang kalangan ke atas lah yang boleh bersekolah pada waktu itu. Pendidikan Indonesia menjadi sangat terbelakang dan semakin tidak berkembang. Itulah tujuan Belanda, yaitu agar orang Indonesia tidak bisa memerdekakan diri dari Belanda dan tetap menjadi negara terjajah.
Seiring berjalannya waktu, para pahlawan-pahlawan kita mulai muncul satu persatu dengan tekad kuat dan semangatnya untuk membuat Indonesia bangkit dan merdeka. Banyak juga pejuang kita yang sudah gugur karena turut mengorbankan jiwa raganya demi merdekanya Indonesia. Sudah seharusnya kita bersyukur dengan apa yang kita dapat sekarang ini. Kita tidak harus merasakan zaman penjajahan seperti para pahlawan-pahlawan kita.
Hidup pada zaman penjajahan itu tidak seperti enaknya kehidupan sekarang. Pada zaman penjajahan semuanya serba sulit, serba terbatas, tidak ada sarana dan prasarana yang mendukung seperti sekarang ini. Jangankan untuk bisa hidup enak dan bebas seperti sekarang ini. Pada zaman penjajahan dulu kita tidak bisa merasakan apa itu arti sebuah kebebasan. Bebas yang sesungguhnya. Bebas untuk berbuat. Bebas untuk bicara. Dan bebas untuk mengeluarkan pendapat. Itu semua tidak bisa kita dapatkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Sekarang, di 68 tahun Indonesia merdeka, kita tidak harus melakukan perjuangan seperti para pahlawan kita dulu. Kita tidak harus mengorbankan jiwa raga demi Indonesia. Kita juga tidak harus berperang mati-matian demi mengusir penjajah.
 Yang harus kita lakukan kini adalah membangun Indonesia menjadi pribadi bangsa yang lebih baik, berbudi luhur dan tetap menerapkan Pancasila sebagai sebuah satu kesatuan yang tidak bisa dilepaskan dari bangsa Indonesia. Cerminan dari bangsa kita. Bangsa Indonesia! Merdeka!

~Dirgahayu Indonesia ke 68!!! Merdeka!~

0 komentar:

Posting Komentar